Monday, November 1, 2010

Virus

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN

Pengertian
Pertumbuhan: Bertambahnya jumlah sel, volume, susunan kimiawi. Pertumbuhan bersifat irreversible, yaitu tidak dapat kembali kesemula.
Perkembangan: Proses pertumbuhan yang diikuti kedewasaan. Perkembangan bersifat reversible, yaitu dapat kembali kesemula.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan
Faktor dalam (Internal)
1.     Faktor Intrasel
Sifat dari induk tumbuhan akan menurun pada anaknya, disebut hereditas. Sifat merupakan gen yang terdapat pada setiap kromosom didaam inti sel jaringan penyusun organ tubuh tumbuhan.
2.     Faktor Intersel
factor intersel adalah hormon, hormon terbuat dari protein. Fitohormon adalah hormon yang membantu pertumbuhan pada tanaman. Beberapa fitohormon, diantaranya:
a.     Auksin
F. W. Went ialah yang pertama kali menemukan hormon auksin pada ujung koleoptil (tudung pembungkus tunas) kecambah gandum (Avena sativa).
Terdapat pada sel-sel yang aktif membelah, yaitu pada ujung batang, ujung akar, dan embrio. Fungsi:
·         Merangsang pembelahan sel pada meristem apical, merangsang pemanjangan sel batang dan pertumbuhan sel akar
·         Merangsang perkecambahan
·         Mengahambat pembentukan biji (pembentukan buah tanpa biji).
Auksin, selnya cepat membelah bila di tempat gelap, peristiwa ini disebut dengan etiolasi. Etiolasi adalah pertumbuhan ditempat gelap lebih cepat dibanding tempat terang karena pengaruh hormon auksin. Berpengaruh pada: (dari sisi fisologi)
o         Pengembangan sel
o         Fototoprisme
o         Geotropisme
o         Pertumbuhan akar
o         Partenokarpi (menghasilkan buah karena sendirinya)
o         Pembentukan batang
b.     Giberelin
F. Kurusawa menemukan hormon giberelin pada jamur Giberella fujikuroi. Fungsi:
·         Merangsang pemanjangan batang (merangsang aktivitas cambium)
·         Merangsang pertumbuhan bunga sebelum waktunya
·         Pembentukan buah yang besar-besar
·         Menjadikan tanaman kerdil menjadi tinggi
·         Pertumbuhan tanaman yang tinggi besar (raksasa), 3 sampai 5 kali ukuran normal
·         Merangsang lapisan aleuron memproduksi enzim amilase.
Contohnya: tanaman padi yang tinggi.
c.      Sitokinin
Hormon sitokinin terdapat pada sel-sel yang aktif tumbuh seperti akar, bunga, buah. Fungsi:
·         Merangsang pembelahan sel (sitokinesis)
·         Merangsang pembentukan daun
·         Merangsang pembentukan pucuk lateral
·         Menunda pengguguran daun, bunga, buah
·         Menghambat dominasi apikal oleh pada batang
·         Mempercepat pertumbuhan memanjang.
d.     Gas Etilen
Bisa ditemukan pada daun majemuk/ alami (daun pete, pohon albasiah). Gas etilen terdapat pada pemasakan buah, dan dihasilkan oleh buah yang sudah tua. Fungsi:
·         Membentuk batang lebih tebal
·         Mengatur perbandingan bunga jantan dan betina.
Inhibitor
Menghambat pertumbuhan, yaitu asam absisat dan asam traumalin:
e.      Asam Absisat
Dormansi beberapa indikator yaitu asam absisat. Terdapat pada kondisi yang tidak baik, pada batang, akar, umbi, tunas, buah dan endosperm. Fungsi:
·         Menghambat pembelahan sel dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel
·         Menutup stomata selama kekurangan air
·         Menghambat dan menunda pertumbuhan
·         Membantu tumbuhan bertahan hidup dalam kondisi yang buruk.
f.       Asam Traumalin
Untuk menutupi luka-luka pada tumbuhan membentuk kalus.
g.     Kalin
Hormon yang merangsang pembentukan organ tertentu.
·         Rhizokalin : merangsang pembentukan akar
·         Kaukalin    : merangsang pembentukan batang
·         Filokalin    : merangsang pembentukan daun
·         Anthokalin      : merangsang pembentukan bunga.
Faktor luar (Eksternal)
1.      Cahaya/ Sinar Matahari
2.      Suhu (Temperatur)
Suhu berkaitan dengan kerja enzim. Suhu optimum adalah suhu simana enzim dapat bekerja maksimal.
3.      Kelembapan Udara
4.      Air dan Unsur Hara Tanah
Air berkaitan dengan osmosis, air sebagai pelarut untuk proses enzimatis. Proses enzimatis yaitu proses terjadinya reaksi-reaksi kimia didalam sel dengan menggunakan enzim.
Unsure hara tanah/ nutrisi terbagi menjadi unsur-unsur makro (C,H,O,P,K,S,Ca,Fe,Mg), dan unsur-unsur mikro (B,Mn,Mo,Zn,Cu,Cl). Kedua unsure tersebut dibutuhkan oleh tanaman.
5.      Derajat Keasaman/ pH

Macam-macam pertumbuhan


   1.      Pertumbuhan primer: Terjadi karena akitivitas meristem primer, terdapat diujung akar, ujung batang.
  2.      pertumbuhan sekunder: Terjadi karena aktivitas meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus yang menyebabkan bertambahnya ukuran diameter batang.




Perkecambahan
Menurut posisi plumula dan kotiledonnya, dibagi dua:
1.      Epigeal
Posisi plumula diatas tanah, terbentuk setelah ada perkecambahan. Hipokotil mendorong kotiledon kelar menembus permukaan tanah.

epigeal

2.      Hipogeal
Posisi plumula dan kotiledon dibawah tanah, yang memanjang adalah epikotilnya.
hipogeal


Batang

penampang batang
Bagian batang dari luar kedalam:
  • Epidermis  : Sebagai pelindung.
  • Kortek       : terdiri dari sel-sel penyimpan dan sel penyangga.
  • Stele          : Perikambium/ lapisan sel tepi
                   Floem       : Mengangkut hasil fotosintesis.
                   Kambium : Sel-sel aktif membelah.
                   Xylem      : Mengangkut air dan zat hara dari tanah.
                   Empulur   : Menyimpan makanan.

Lingkaran Tahun
  • Terjadi pada batang pohon yang tumbuh di daerah panas dan dingin atau penghujan/ kemarau yang berselang-seling.
  • Akitivitas kambium lebih aktif pada musim hujan daripada musim kemarau/ kering.

Akar




penampang akar
Tiga daerah pertumbuhan akar:
  1. daerah diferensiasi      : Sel-sel berdifernsiasi menjadi lapisan epidermis, jaringan pembuluh, bulu-bulu akar.
  2. daerah pemanjangan   : Sel-sel bertambah volumenya sehingga cepat memanjang.
  1. daerah pembelahan sel: Sel-sel aktif membelah (bersifat merismatik). Di daerah ini terdapat kolumele, yaitu polisakarida (gugus karbohidrat yang banyak mengandung glukosa) yang terdapat dalam kaliptra. Semakin banyak glukosa gerak akar akan tumbuh menuju pusat bumi (geotropositif), bila tidak akan menolak ke atas (geotronegatif).

Heart

Jantung

Peredaran Darah 

 buat animasinya klik disini yaa~

Sunday, September 19, 2010

Keong sawah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


?Keong sawah
Cangkang Pila ampullacea.
Cangkang Pila ampullacea.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Animalia
Filum:Mollusca
Kelas:Gastropoda
(tidak termasuk)clade Caenogastropoda
informal group Architaenioglossa
Superfamili:Ampullarioidea
Famili:Ampullariidae
Upafamili:Ampullariinae
Bangsa:Ampullariini
Genus:Pila
Spesies:Pila ampullacea
(Linnaeus, 1758)
Sinonim
Pila polita
Keong sawah (Pila ampullacea) adalah sejenis siput air yang mudah dijumpai di perairan tawar Asia tropis, seperti di sawah, aliran parit, serta danau. Hewan bercangkang ini dikenal pula sebagai keong gondang, siput sawah, siput air, atau tutut. Bentuknya agak menyerupai siput murbai, masih berkerabat, tetapi keong sawah memiliki warna cangkang hijau pekat sampai hitam.
Sebagaimana anggota Ampullariidae lainnya, ia memiliki operculum, semacam penutup/pelindung tubuhnya yang lunak ketika menyembunyikan diri di dalam cangkangnya.
Hewan ini dikonsumsi secara luas di berbagai wilayah Asia Tenggara dan memiliki nilai gizi yang baik karena mengandung protein yang cukup tinggi. Meskipun demikian, kewaspadaan perlu diberikan karena keong sawah adalah inang dari beberapa penyakit parasit[1]. Selain itu, hewan yang diambil dari dekat persawahan dapat menyimpan sisa pestisida di dalam tubuhnya[2].